Kemirisan dan Koreksi untuk jurnal Indonesia berdasarkan Scopus


Saat ini belum ada yang menandingi Database Scopus sebagai penyedia Informasi Jurnal Ilmiah berkualitas di dunia. Kita dapat melihat berbagai kumpulan jurnal di dunia yang diindeks oleh Scopus termasuk jurnal-jurnal ilmiah dari Indonesia. Kita dapat melihat berbagai jurnal yang terindeks scopus, rangking jurnal, impat factor-nya, rangking jurnal di dunia, regional maupun berdasarkan Negara. Link dapat dilihat pada http://www.scimagojr.com.  Saya coba-coba untuk melihat rangking jurnal ilmiah dari Indonesia.

rangking jurnal indonesia 2014

Dan ternyata rangking tertinggi berdasarkan perhitungan tahun 20014 adalah nutrition Bulletin yang di terbitkan oleh Persatuan ahli gizi Indonesia (Persagi). Cuma sayangnya jurnal tersebut, levelnya berada di Q2 untuk bidang medicines sementara untuk bidang nutrition ada di Q3. Apa itu level Q1 , Q2, Q3, dan Q4 nanti akan saya bahas dalam tulisan yang lain. Namun untuk sederhananya level Q1 berarti level tertinggi sebuah jurnal yang diacu/disitasi oleh kebanyakan ilmuwan. Mirisnya, level Indonesia berarti hanya berada di level Q2 melalui jurnal nutrition bulletin. Dan alangkah semakin miris, ketika mengetahui bahwa Scopus salah mengindeks jurnal nutrition bulletin yang ternyata bukan milik Indonesia tetapi milik inggris (UK).

ntrition bulletin

Hal ini sudah di counter oleh rekan dari Universitas Widyatama melalui salah satu tulisannya. Persagi tidak pernah mengeluarkan jurnal  Nutrition Bulletin, apabila kita berkunjung ke situs Persagi paling hanya ada Seminar international sekelas Proseeding.

halaman persagi

Situs bisa dilihat pada halaman Persagi dan ini berarti semua perhitungan impact factor untuk Indonesia bias.  Dan Artinya lagi (semakin miris :’(…) jurnal Indonesia paling tinggi hanya Q3 yaitu jurnal milik Universitas Diponegoro, Bulletin of Chemical Reaction Engineering and Catalysis. Jadi perjuangan teman-teman untuk mengembangkan sebuah jurnal terindeks scopus dengan impact factor yang tinggi merupakan mimpi yang harus dicapai.

Untuk rekan-rekan FIT khususnya KK IT Governane & Enterprise System, mari segera kita launching jurnal IJAIT sebagai mimpi. Bukan hanya mimpi kita sebagai akademisi, tetapi mimpi Indonesia sebagai sebuah Negara. Lepas dari pro-Kontra tentang Scopus, setidaknya kita bisa bermimpi tulisan rekan-rekan disitasi oleh rekan ilmuwan diberbagai belahan dunia, paper/artikel saya disitasi oleh ilmuwan Inggris, tulisan pak Wardani disitasi oleh ilmuwan Zimbabwe, tulisan om heru disitasi ilmuwan kutub utara, tulisan bro Robbi disitasi ilmuwan Kongo dan sebagainya :p.


2 responses to “Kemirisan dan Koreksi untuk jurnal Indonesia berdasarkan Scopus”

Leave a Reply